Oleh : Triat Adi Yuwono
Merpati pos termasuk hewan yang cukup pintar dan memiliki naluri alamiah yang bisa membuatnya kembali ke sarang meskipun sudah pergi lama dan sangat jauh [1]. Burung merpati pos mampu menempuh jarak 1.000 km tanpa henti dengan kecepatan 60 km/jam. Merpati merupakan agensi berita pertama dalam sejarah yang digunakan untuk menyampaikan surat dan berita. Ia dahulu banyak digunakan oleh bangsa Yunani, Romawi dan Arab. Sebagian negara Eropa pun menggunakan merpati pos untuk menyampaikan surat. Belanda misalnya, mereka menggunakan merpati pos untuk menyampaikan berbagai instruksi dari Belanda ke Pulau Sumatera di Indonesia yang berjarak sekitar 17.000 km [2].
Bagaimana burung merpati bisa terbang menjelajahi jarak yang sangat jauh dan menyampaikan surat itu tanpa tersesat ? Sebagian ilmuwan berhipotesis bahwa rambu-rambu bumi telah terpatri dalam ingatan merpati pos dan menjadikannya sebagai penunjuk jalan. Lalu ada ilmuwan lain yang menguji hipotesis ini dengan membawa seekor merpati pos dan menutup matanya, kemudian melepaskannya agar terbang ke tujuan. Ternyata burung itu berhasil sampai di tujuannya tanpa tersesat. Hipotesis inipun gagal.
Hipotesis kedua, burung merpati menggunakan matahari untuk memproyeksikan suatu sudut yang menunjukkannya kepada suatu tujuan. Namun ternyata merpati bisa terbang pada malam hari dan sampai di tujuannya. Maka, hipotesis inipun akhirnya terbantahkan.
Hipotesis ketiga, terdapat radar di dalam otak merpati yang berfungsi sebagai penunjuk jalan. Untuk mengujinya, para Ilmuwanpun kemudian memasang perangkat elektronik berukuran kecil yang memancarkan gelombang listrik untuk mengacaukan sistem radar pada otak merpati. Namun ternyata merpati masih bisa sampai di tujuannya dengan benar.
Hipotesis keempat, merpati mendapatkan penunjuk jalan melalui bidang magnetik yang melingkupi bumi. Ilmuwanpun kemudian memasang beberapa keping besi magnetik di kepala merpati yang memancarkan gelombang magnetik dengan arah berbeda-beda sehingga diharapkan dapat mengacaukan medan magnetik bumi. Namun ternyata merpati mampu sampai di tempat tujuannya juga.
Sampai saat ini belum ada penjelasan bagaimana merpati pos bisa menempuh perjalanan puluhan ribu mil di atas samudra, pegunungan, padang pasir dan lembah-lembah hingga sampai pada tujuannya tanpa tersesat. Merpati pos juga bisa kembali ke tempat asalnya tanpa tersesat setelah melaksanakan tugasnya yang melewati perjalanan ribuan mil. Bagaimana merpati pos bisa melakukannya? Mungkinkah ini hanya kebetulan saja? Ataukah ada yang mengarahkannya? Tentu ada yang mengarahkan dan memberi petujuk kepada burung merpati pos yang tidak membawa perlengkapan navigasi sehingga ia bisa sampai kepada tujuannya. Tuhan-lah yang telah mengarahkan, memberikan petunjuk dan menciptakan merpati pos dengan system bawaan yang kompleks sehingga ia mampu melaksanakan tugas dengan baik.
------------
[1] Adam Hamid, dkk. 2015. Jurnal: Pola Tingkah Laku Makan Burung Merpati (Columba Livia) Jantan yang Dipelihara secara Intensif. Universitas Negeri Gorontalo: Gorontalo
[2] Nadiah Thayyarah. 2014. Buku Pintar Sains dalam al-Qur’an. Penerbit Zaman: Jakarta, Hal:638
Bagaimana burung merpati bisa terbang menjelajahi jarak yang sangat jauh dan menyampaikan surat itu tanpa tersesat ? Sebagian ilmuwan berhipotesis bahwa rambu-rambu bumi telah terpatri dalam ingatan merpati pos dan menjadikannya sebagai penunjuk jalan. Lalu ada ilmuwan lain yang menguji hipotesis ini dengan membawa seekor merpati pos dan menutup matanya, kemudian melepaskannya agar terbang ke tujuan. Ternyata burung itu berhasil sampai di tujuannya tanpa tersesat. Hipotesis inipun gagal.
Hipotesis kedua, burung merpati menggunakan matahari untuk memproyeksikan suatu sudut yang menunjukkannya kepada suatu tujuan. Namun ternyata merpati bisa terbang pada malam hari dan sampai di tujuannya. Maka, hipotesis inipun akhirnya terbantahkan.
Hipotesis ketiga, terdapat radar di dalam otak merpati yang berfungsi sebagai penunjuk jalan. Untuk mengujinya, para Ilmuwanpun kemudian memasang perangkat elektronik berukuran kecil yang memancarkan gelombang listrik untuk mengacaukan sistem radar pada otak merpati. Namun ternyata merpati masih bisa sampai di tujuannya dengan benar.
Hipotesis keempat, merpati mendapatkan penunjuk jalan melalui bidang magnetik yang melingkupi bumi. Ilmuwanpun kemudian memasang beberapa keping besi magnetik di kepala merpati yang memancarkan gelombang magnetik dengan arah berbeda-beda sehingga diharapkan dapat mengacaukan medan magnetik bumi. Namun ternyata merpati mampu sampai di tempat tujuannya juga.
Sampai saat ini belum ada penjelasan bagaimana merpati pos bisa menempuh perjalanan puluhan ribu mil di atas samudra, pegunungan, padang pasir dan lembah-lembah hingga sampai pada tujuannya tanpa tersesat. Merpati pos juga bisa kembali ke tempat asalnya tanpa tersesat setelah melaksanakan tugasnya yang melewati perjalanan ribuan mil. Bagaimana merpati pos bisa melakukannya? Mungkinkah ini hanya kebetulan saja? Ataukah ada yang mengarahkannya? Tentu ada yang mengarahkan dan memberi petujuk kepada burung merpati pos yang tidak membawa perlengkapan navigasi sehingga ia bisa sampai kepada tujuannya. Tuhan-lah yang telah mengarahkan, memberikan petunjuk dan menciptakan merpati pos dengan system bawaan yang kompleks sehingga ia mampu melaksanakan tugas dengan baik.
------------
[1] Adam Hamid, dkk. 2015. Jurnal: Pola Tingkah Laku Makan Burung Merpati (Columba Livia) Jantan yang Dipelihara secara Intensif. Universitas Negeri Gorontalo: Gorontalo
[2] Nadiah Thayyarah. 2014. Buku Pintar Sains dalam al-Qur’an. Penerbit Zaman: Jakarta, Hal:638