Kita sebagai umat Islam
wajib untuk mengikuti hukum Allah SWT
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang termuat dalam Al-Qur’an dan
As-Sunnah, dan wajib pula mengembalikan segala permasalahan kepada keduanya. Al-Qur’an dan As-Sunnah merupakan sumber utama
dalam hukum Islam.
Allah
SWT memerintahkan kita untuk taat kepada-Nya dengan berpegang kepada Al-Qur’an
dan taat kepada Rasul-Nya dengan berpegang pada As-Sunnah, sebagaimana firman
Allah SWT dalam QS. An-Nisa [4] ayat 59:
“Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri
di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.”
Rasulullah SAW juga
telah memerintahkan kita untuk berpegang teguh kepada Kitabullah (Al-Qur’an)
dan sunnahnya agar kita bisa selamat di dunia dan di akhirat. Sabda Nabi Muhammad
SAW dalam sebuah hadits :
“Telah
kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang (selama kalian berpegang teguh
dengan keduanya) kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah dan Sunnah-ku.” (HR.Hakim dan
Daruquthni).
a.
Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan firman Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Al-Qur’an adalah sumber hukum yang utama bagi umat Islam.
Al-Qur’an
diturunkan oleh Allah SWT di Bulan Ramadlan sebagai petunjuk bagi umat manusia
dan sebagai pembeda antara yang hak dan yang bathil. Allah SWT berfirman dalam QS.
Al-Baqarah [2] ayat 185 :
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk
bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk
itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”.
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai kitab yang
lengkap, yang menjelaskan semua persoalan. Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nahl
[16] ayat 89 :
“(dan ingatlah) akan hari
(ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari
mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh
umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang
yang berserah diri”.
Semua isi kandungan di dalam Al-Qur’an
adalah kebenaran, tanpa ada keraguan sedikitpun padanya. Orang-orang yang
bertaqwa menjadikannya sebagai petunjuk di dalam kehidupan. Allah SWT berfirman dalam QS.Al-Baqarah [2]
ayat 2:
“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa,”
b.
As-Sunnah
Selain berpegang kepada firman-firman-Nya yang
tertuang dalam Al-Qur’an, Allah SWT juga memerintahkan kita agar taat kepada
Nabi SAW dengan mengikuti sunnah-sunnahnya. Mengikuti apa yang beliau
perintahkan dan meninggalkan apa yang beliau larang. Allah SWT berfirman dalam QS. Al Hasyr [59] ayat 7:
“Apa yang diberikan Rasul
kepadamu, maka
terimalah. dan
apa yang dilarangnya bagimu, maka
tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya”
Dengan kita mengikuti dan menaati Rasul, maka
sebenarnya kita telah menaati Allah SWT karena apa yang disampaikan oleh Rasul adalah
atas petunjuk-Nya. Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa [4] ayat 80:
“Barangsiapa
yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya
ia telah mentaati Allah.”
Taat kepada
Rasul merupakan salah satu ciri orang yang beriman. Firman Allah SWT dalam QS.
An-Nur [24] ayat 51:
“Sesungguhnya
jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya
agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami
mendengar, dan kami
patuh". Dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung.”
Sementara itu, orang yang tidak mau mengikuti Rasul dan berat hati
menerima keputusannya maka mereka bukanlah termasuk orang yang beriman. Allah
SWT berfirman dalam QS. An-Nisa [4] ayat 65 :
“Maka demi
Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu
hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa
dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan
mereka menerima dengan sepenuhnya”.
Nabi Muhammad SAW juga
memerintahkan kita agar berpegang teguh dengan sunnah beliau. Beliau bersabda
dalam hadits Al-‘Irbadh bin Sariyah :
“Berpegangteguhlah
kalian dengan Sunnah-ku dan sunnah para Khulafa Rasyidin yang mendapat petunjuk (setelahku).”