Rabu, 01 Februari 2023

ALLAH SWT DAN UTUSAN-NYA


 Oleh : Triat Adi Yuwono

Setelah mengenal Allah SWT sebagai Tuhan, tentu kita ingin mengetahui lebih dalam apa kehendak-Nya, apa yang dicintai dan dibenci-Nya. Namun karena kita adalah makhluk yang fana, sementara Allah adalah Dzat yang Maha Mutlak (Absolute), maka kita tidak akan mampu menjangkau atau memahami apa kehendak-Nya. Oleh karena itu, atas kasih sayang-Nya maka Dia berkenan menyampaikan apa kehendak-Nya, apa yang Dia cintai dan Dia benci melalui firman-firman-Nya. Firman-firman Allah SWT itulah  yang kemudian disampaikan kepada para manusia pilihan-Nya yakni para Nabi dan Rasul, melalui perantaraan Malaikat Jibril.

Allah SWT mengirimkan para Nabi dan Rasul kepada tiap-tiap ummat untuk menyampaikan kehendak Tuhan kepada manusia agar manusia bisa hidup bahagia. Nabi dan Rasul itu diutus berkesinambungan untuk ummatnya masing-masing. Hingga Allah SWT berkehendak bahwa Dia  mengakhiri pengiriman Nabi dan Rasul dengan diutusnya Nabi akhir zaman, yaitu Nabi Muhammad SAW. Maka setelahnya tidak ada Nabi dan Rasul lagi. Allah SWT berfirman dalam QS. Al Ahzab [33] ayat 40:

”Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu”.

 Maka kita yang sudah beriman kepada Allah SWT, kita juga harus beriman pula kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para Nabi yang membawa ajaran-ajaran-Nya. Maka kita harus bersaksi tentang hal ini, yang dikenal dengan kalimat Syahadat :

اَشْهَدُ اَنْ لاَّاِلهَ اِلاَاللهُ وَ اَشْهَدُ اَنَّ  مُحَمَّدًارَّسُوْلُ اللهُ

 SAYA BERSAKSI BAHWA TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, DAN SAYA BERSAKSI BAHWA NABI MUHAMMAD ADALAH UTUSAN ALLAH

 Dengan meyakini dan mengucapkan kalimat Syahadat maka kita menjadi seorang Muslim, yaitu orang yang berserah diri kepada Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar