Oleh : Triat Adi Yuwono
Ikan sidat hidup di sungai-sungai besar di benua Afrika, Eropa dan Amerika. Ketika ikan ini berumur 5-7 tahun, ia akan meninggalkan sungai dan berpindah menuju laut. Di sanalah ia bertemu dengan ikan-ikan sejenis yang datang dari berbagai penjuru dunia. Di tempat itu ikan sidat menyelam hingga kedalaman 500 meter di bawah permukaan air laut, dimana ikan betina akan bertelur dan ikan jantan menaruh spermanya di dekat telur-telur itu, kemudian pada saat yang sama induk jantan dan betina mati. Telur-telur itu kemudian pecah dan keluarlah anak-anak ikan sidat yang sangat kecil. Anak ikan sidat kemudian akan berenang menuju tempat asal induknya, melalui jalan yang sama yang dilalui induknya tanpa tersesat. [1]
Meskipun anak ikan sidat menetas di tengah lautan luas dan tidak mengetahui serta mendapatkan pelajaran apapun dari induknya, ia bisa menemukan sungai tempat hidup induknya. Anak ikan sidat yang induknya hidup di perairan sungai-sungai di Amerika akan menuju ke sungai asal induknya di Amerika. Anak ikan sidat yang induknya hidup di perairan sungai-sungai di Afrika akan menuju ke sungai asal induknya di Afrika, demikian juga ikan sidat yang induknya hidup di sungai Eropa akan menuju ke sungai di Eropa. Tidak pernah ditemukan ikan sidat Afrika tertangkap di Eropa atau Amerika dan sebaliknya. Setelah hidup di sungai tempat hidup induknya, pada usia 5-7 tahun mereka akan bermigrasi ke laut untuk bertelur dan mati di sana. Begitulah terus menerus dari generasi demi generasi ikan sidat berperilaku seperti leluhur mereka.
Siapakah yang memberikan petunjuk kepada anak ikan sidat sehingga mereka bisa menemukan sungai tempat hidup induknya tanpa tersesat ? Siapakah yang mengajari agar ikan sidat menuju ke laut untuk bertelur dan mati di sana dari generasi ke generasi ? Tuhanlah yang memberikan petunjuk dan mengajari ikan sidat untuk melakukan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar