Senin, 28 Februari 2022

NALURI DASAR MANUSIA MENGAKUI ADANYA TUHAN

 



Oleh : Triat Adi Yuwono

Dalam diri setiap manusia ada kesadaran dari dalam jiwanya bahwa ada kekuatan yang melampaui kekuatan dirinya dan juga kekuatan alam. Ini adalah naluri dasar yang dibawa oleh setiap manusia, tanpa harus ada yang mengajarinya. Apabila manusia mau merenungi kehidupan, mau menggunakan akal dan hatinya secara bersih dan membebaskan dirinya dari belenggu warisan nenek moyang, pengaruh budaya, tempat tinggal dan membiarkan fitrah alaminya, niscaya ia akan mendapati bahwa ada yang menciptakan segala sesuatu, yang mengatur segala urusan, yang dimintai pertolongan, yang diagungkan, yang disegani, yang diharap dan dituju, yaitu Tuhan.

Naluri dasar ini kadang tertutupi oleh kesombongan manusia karena ia hidup dalam kemewahan, kecukupan dan kesenangan-kesenangan semu. Namun sebaliknya, ketika manusia ditimpa musibah dan kepahitan hidup maka hilanglah kesombongan yang menyelimuti hatinya dan ia kembali ingat kepada Yang Maha Kuasa, Tuhannya, dengan berdo’a dan menyandarkan diri kepada-Nya.

Naluri dasar ini biasanya juga akan muncul secara ’otomatis’ ketika manusia berada dalam keadaan mencekam, bahaya atau ketakutan. Ia secara naluri akan memohon atau meminta perlindungan kepada ’sesuatu’ yang lebih hebat dari kekuatan-kekuatan itu. Ia akan berdo’a dan berlindung kepada Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa naluri dasar manusia adalah percaya kepada adanya Tuhan dan Tuhan sendirilah yang menanamkan naluri dasar itu, agar mereka mau mengenal-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar