Senin, 07 Maret 2022

KEAJAIBAN ATMOSFER BUMI DAN KEBERADAAN TUHAN


 Oleh : Triat Adi Yuwono

Usia bumi diperkirakan sekitar 4,5 milyar tahun. Bumi mengalami proses yang sangat penjang sampai akhirnya bisa dihuni oleh makhluk hidup.

Awalnya bumi sangat panas dan belum memiliki atmosfer, kemudian dengan berjalannya waktu semakin mendingin sehingga terjadilah kerak bumi dan muncul gunung-gunung berapi dipermukaannya. Adanya gaya grafitasi mencegah gas-gas dari bumi terlepas ke luar angkasa. Gas-gas tersebut menyelimuti bumi dan jadilah atmosfer. Dahulu atmosfer terdiri dari hidrogen sulfida, metana dan karbon dioksida yang lebih banyak 10 hingga 200 kali lipat dari saat ini.

Pada sekitar 3 milyar tahun lalu muncullah makhluk hidup bersel satu yang mampu melakukan fotosintesis dengan memanfaatkan sinar matahari, air serta karbondioksida dan mengubahnya menjadi karbohidrat dan oksigen. Dengan adanya fotosintesis, maka jumlah oksigen di atmosferpun semakin meningkat. Saat ini atmosfer bumi terdiri dari sekitar 21 persen Oksigen, 78 persen Nitrogen dan 1 persen gas-gas yang lain. Adanya Oksigen menyebabkan bumi bisa mendukung kehidupan.

Atmosfer menyelimuti bumi dan melindunginya dari meteor-meteor besar yang akan  menghantam bumi. Meteor-meteor itu terbakar di atmosfer sebelum sampai ke permukaan bumi, sehingga tidak membahayakan kehidupan di atasnya.

Atmosfer juga melindungi bumi dari panas matahari yang ekstrem. Atmosfer menyerap sebagian sinar matahari dan memantulkan sinar matahari yang lain ke luar angkasa. Dengan demikian suhu di permukaan bumi menjadi hangat dan dapat mendukung kehidupan, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.

Apa jadinya jika bumi tidak memiliki atmosfer? Bumi akan dibombardir oleh meteor-meteor yang menabraknya dan kehidupan di atas bumi akan hancur. Apa jadinya jika atmosfer menyerap semua sinar matahari? Suhu bumi akan menjadi sangat panas dan tidak memungkinkan adanya kehidupan di atasnya. Apa jadinya jika atmosfer memantulkan seluruh sinar matahari tanpa ada yang diserapnya? Bumi akan sangat dingin dan membeku sehingga tidak memungkinkan ada kehidupan. Mengapa atmosfer bisa dengan seimbang menyerap dan memantulkan sinar matahari untuk mendukung kehidupan? Mungkinkah ini terjadi secara kebetulan? Mungkinkah atmosfer mengatur komposisinya sendiri untuk mendukung kehidupan di bumi? Tentu tidak, pasti ada yang menciptakan dan mengatur atmosfer agar bisa mendukung kehidupan di permukaan bumi. Yang menciptakan dan mengatur atmosfer adalah Tuhan Yang Maha Pencipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar