Oleh : Triat Adi Yuwono
Usia bumi diperkirakan sekitar 4,5 milyar tahun.
Bumi mengalami proses yang sangat penjang sampai akhirnya bisa dihuni oleh
makhluk hidup.
Awalnya bumi sangat panas dan belum memiliki atmosfer, kemudian dengan berjalannya waktu semakin mendingin sehingga terjadilah kerak bumi dan muncul gunung-gunung berapi dipermukaannya. Adanya gaya grafitasi mencegah gas-gas dari bumi terlepas ke luar angkasa. Gas-gas tersebut menyelimuti bumi dan jadilah atmosfer. Dahulu atmosfer terdiri dari hidrogen sulfida, metana dan karbon dioksida yang lebih banyak 10 hingga 200 kali lipat dari saat ini.
Pada sekitar 3 milyar tahun lalu muncullah makhluk
hidup bersel satu yang mampu melakukan fotosintesis dengan memanfaatkan sinar
matahari, air serta karbondioksida dan mengubahnya menjadi karbohidrat dan
oksigen. Dengan adanya fotosintesis, maka jumlah oksigen di atmosferpun semakin
meningkat. Saat ini atmosfer bumi terdiri dari sekitar 21 persen Oksigen, 78
persen Nitrogen dan 1 persen gas-gas yang lain. Adanya Oksigen menyebabkan bumi
bisa mendukung kehidupan.
Atmosfer menyelimuti bumi dan melindunginya dari meteor-meteor
besar yang akan menghantam bumi.
Meteor-meteor itu terbakar di atmosfer sebelum sampai ke permukaan bumi,
sehingga tidak membahayakan kehidupan di atasnya.
Atmosfer juga melindungi bumi dari panas matahari
yang ekstrem. Atmosfer menyerap sebagian sinar matahari dan memantulkan sinar
matahari yang lain ke luar angkasa. Dengan demikian suhu di permukaan bumi menjadi
hangat dan dapat mendukung kehidupan, tidak terlalu panas dan tidak terlalu
dingin.
Apa jadinya jika bumi tidak memiliki atmosfer? Bumi akan
dibombardir oleh meteor-meteor yang menabraknya dan kehidupan di atas bumi akan
hancur. Apa jadinya jika atmosfer menyerap semua sinar matahari? Suhu bumi akan
menjadi sangat panas dan tidak memungkinkan adanya kehidupan di atasnya. Apa
jadinya jika atmosfer memantulkan seluruh sinar matahari tanpa ada yang
diserapnya? Bumi akan sangat dingin dan membeku sehingga tidak memungkinkan ada
kehidupan. Mengapa atmosfer bisa dengan seimbang menyerap dan memantulkan sinar
matahari untuk mendukung kehidupan? Mungkinkah ini terjadi secara kebetulan?
Mungkinkah atmosfer mengatur komposisinya sendiri untuk mendukung kehidupan di
bumi? Tentu tidak, pasti ada yang menciptakan dan mengatur atmosfer agar bisa
mendukung kehidupan di permukaan bumi. Yang menciptakan dan mengatur atmosfer adalah
Tuhan Yang Maha Pencipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar