Oleh : Triat Adi Yuwono
Setiap manusia memiliki
kecenderungan terhadap nilai kebaikan dan kebenaran serta tidak suka terhadap
keburukan dan kejahatan. Setiap orang tentu tidak suka ketika ia diperlakukan
secara buruk oleh orang lain. Setiap orang pasti tidak suka ketika dia
dibohongi. Setiap orang pasti tidak suka ketika barang miliknya dirampas oleh
orang lain.
Sementara itu, setiap orang
pasti suka ketika ada orang yang menolongnya dengan kasih sayang saat ia
membutuhkan bantuan. Setiap orang pasti senang ketika ada orang jujur yang
mengembalikan dompetnya yang jatuh secara utuh tanpa ada barang yang hilang.
Setiap orang pasti akan senang ketika melihat keindahan bunga-bunga di taman
dan pepohonan yang hijau rindang.
Mengapa ada perasaan yang
sama bagi setiap orang bahwa ia tidak suka terhadap keburukan, kejahatan dan suka
terhadap nilai-nilai kebaikan; kasih sayang, kejujuran, keindahan, tanggung
jawab dan sebagainya? Mengapa ada perasaan yang sama meskipun berbeda bangsa
dan budaya? Mengapa ada perasaan yang sama meskipun terpisah jarak yang jauh
berbentang samudera dan benua? Mengapa ada perasaan yang sama meskipun tidak
saling kenal mengenal satu sama lain? Tentu ada yang menanamkan perasaan
universal agar manusia cenderung kepada kebaikan moral, sehingga manusia
menyadari bahwa menunundukkan diri kepada perintah moral hati nurani lebih
utama daripada semata-mata menundukkan diri kepada hawa nafsu. Tuhan-lah yang telah
menanamkan perasaan universal itu kepada setiap manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar