Rabu, 26 Oktober 2016

MEMBANTAH TEORI EVOLUSI




Oleh : Triat Adi Yuwono
Pada tahun 1859 Charles Darwin menerbitkan buku Origin of Spesies. Dalam bukunya Darwin menyatakan bahwa makhluk hidup yang ada berasal dari satu keturunan yang berubah secara lambat dan kemudian menjadi spesies yang berbeda-beda:
“Analogi membawa saya satu langkah lebih maju, yaitu pada keyakinan bahwa semua hewan dan tanaman diturunkan dari satu prototipe”[1].

Ia berpendapat bahwa keragaman spesies ada karena faktor alam, bukan karena diciptakan oleh Tuhan. Ia menuliskan dalam bukunya :
“Karena spesies diproduksi dan lenyap oleh penyebab-penyebab yang bertindak lambat dan masih tetap ada, dan bukan karena tindakan-tindakan ajaib penciptaan dan bencana...”[2]

Darwin menyebutkan orang yang memiliki keyakinan bahwa makhluk hidup diciptakan secara sempurna oleh Tuhan adalah orang yang bodoh. Ia mengatakan:
“...saya sama sekali tidak berharap untuk meyakinkan para naturalis berpengalaman yang pikirannya dipenuhi dengan sejumlah besar fakta-fakta yang selama bertahun-tahun kesemuanya dipandang dari sudut pandang yang berlawanan dengan sudut pandang saya. Begitu mudah kita menyembunyikan kebodohan dengan ungkapan-ungkapan seperti ‘rencana penciptaan’, ‘kesatuan desain’, dan seterusnya, dan berpikir kalau kita telah memberi penjelasan padahal kita hanya menjelaskan ulang suatu fakta.”[3]

Bantahan:
Keanekaragaman spesies tidak mungkin terjadi secara kebetulan yang diakibatkan oleh faktor alam semata, karena masing-masing spesies memiliki struktur dan sistem tubuh  yang begitu kompleks dan menakjubkan. Hewan atau tumbuhan yang paling sederhana sekalipun memiliki struktur dan sistem yang begitu kompleks yang sesuai untuk kehidupannya. Bahkan manusia sebagai makhluk yang paling cerdas sekalipun tidak mampu membuatnya. Bagaimana mungkin itu terjadi secara kebetulan? Tentu itu semua adalah hasil rancangan dan penciptaan Zat Yang Maha Cerdas, yaitu Tuhan.
           Menurut teori evolusi, setiap spesies makhluk hidup berasal dari pendahulunya. Spesies yang telah ada sebelumnya berubah menjadi spesies lain seiring dengan waktu dan semua spesies muncul menjadi ada dengan cara ini sedikit demi sedikit selama jutaan tahun. Jika hal ini memang terjadi, spesies peralihan yang sangat banyak haruslah pernah ada dan hidup selama masa perubahan yang panjang ini.[4] Namun, sampai saat ini tidak pernah ditemukan fosil peralihan ini. Darwin menuliskan:
“Hendaknya tidak dilupakan, bahwa dewasa ini, dengan spesimen sempurna untuk diteliti, dua bentuk jarang dapat dihubungkan dengan varietas pertengahan dan dengan demikian terbukti sebagai spesies yang sama, sampai banyak spesimen terkumpul dari banyak tempat; dan dalam hal ini spesies fosil ini jarang dapat dilakukan oleh para  ahli palaentologi....Hal ini hanya dapat dihasilkan oleh pakar geologi masa depan dengan penemuan sangat banyak gradasi penengahnya dalam keadaan fosil; dan keberhasilan seperti itu bagi saya adalah mustahil dicapai dengan derajat yang tinggi”[5].

        Teori evolusi tidak didukung oleh bukti ilmiah, Darwin sendiri mengakui ketidak lengkapan data geologinya:
“... tidak dapat diragukan bahwa catatan geologi, secara keseluruhan dipandang sangat tidak sempurna; tetapi bila kita batasi perhatian kita pada satu formasi, ini akan menjadi sangat sulit untuk memahami mengapa kita tidak menemukan varietas yang bertingkat-tingkat antara spesies-spesies serumpun  yang hidup pada masa permulaan dan penutupannya...”[6]

   Oleh karena itu, teori evolusi tidak bisa diterima secara ilmiah. Kalaupun dalam beberapa hal teori ini benar, justeru membuktikan kebenaran adanya Tuhan yang menciptakan proses kejadian tersebut.



[1] Charles Darwin. 2015. The Origin Of Spesies, Teori Evolusi Manusia. Indoliterasi:Yogyakarta. Hal:466

[2] Ibid, hal:469
[3] Ibid, hal: 464
[4] Harun Yahya. 2003.Terorisme Ritual Setan. Senayan Abadi Publishing: Jakarta, hal:139
[5] Charles Darwin. 2015. The Origin Of Spesies, Teori Evolusi Manusia. Indoliterasi:Yogyakarta, hal:285-286
[6] Ibid, hal:280

Tidak ada komentar:

Posting Komentar